Oleh: Halimi, M.Faisol, dan Muhammad Majed Al-Dakhiel
Munculnya literasi Arab di tengah maraknya
konflik beberapa negara di Jazirah Arab melatarbelakangi perkebangan sastra
Arab kontemporer. Hal tersebut dapat ditandai dengan lahirnya ragam puisi
dengan berbagai genre, namun salah satu puisi fenomenal kala itu ialah puisi
bergenre sosial berupa puis pemberontakan. Adanya puisi-puisi pemberontakan
tersebut berisikan diaspora pribumi yang tertindas. Disamping itu, beberapa
negara yang penuh konflik hingga saat ini ialah Palestina, Iran dan Syiria.oleh
karena itu, eksistensi dari puisi-puisi pemberontakan tersebut tidaklah lain
sebagai bentuk perjuangan pribumi dalam mempertahankan tanah air mereka. Selain
itu, lahirnya puisi-puisi tersebut dianggap menjadi sebuah gerakan revoluisoner
menuju masa kebangkitan, sehingga puisi tersebut tersebar ke seluruh penjuru
dalam sekejap.
Adanya puisi-puisi pemberotakan tidaklah lepas
dari genggaman pahlawan tanah air yakni sang penyair. Salah satu penyair hebat
kala itu ialah Umar Abu Risyah. Beliau menanggap hakikat cinta ialah tanah air
sebagaimana yang diuraikan dalam qasidahnya. Selain itu, beliau juga
menjelaskan bahwa puisi-puisi tersebut memiliki relasi yang cukup kuat dengan
peperangan di Arab. Begitu pula dengan Mahmud Dasuqi yang menyerang jajaran
pemerintahan Arab melalui puisinya.
Sebagaimana penjelasan diatas, penelitian ini
terfokus pada 3 topik yakni konflik sastra, kontroversi puisi Arab sepanjang
sejarah, dan fenomena kehidupan sosial. Saat itu posisi konflik sastra yang
menyerag tumbuhnya puisi Arab dan dianggap sebagai pemberontakan revolusioner.
Adanya pemberontakan tersebut tidak menggoyahkan perkembangan sastra Arab
kontemporer saat itu, justru melahirkan puisi-puisi yang memberontak
ketidakadilan dan menolak kuat pengontrolan asing baik bebentuk politik,
budaya, atau ekonomi.
Hal tersebut terjadi karenapada hakikatnya sastra
memiliki relasi yang cukup kuat dengan kehidupan masyarakat melalui sastrawan.
Sastrawan sebagai mediasi masyarakat pribumi dalam menyampaikan segala hal yang
terjadi di sekitar kehidupan sosial manusia. Oleh karena itu, tidaklah asing
bahwa dewasa ini sastra mencerminkan fenomena sosial terlebih sebagai cermin
dari kehidupan sosial.
Nama : Ifi
Erwhintiana (15310094)